#Waktu Luang

Sudah tiba waktu liburan, waktu yang di idam-idamkan dari Mahasiswa yang tersibukkan tugas kuliahnya akhirnya terwujud sudah. Namun saya sempat berfikir ketika libur nanti apa yang saya harus lakukan? Bagaimana kondisi iman saya? Apa saya mudah untuk pergi ke majelis ilmu?

Disatu sisi saya tidak tersibukkan lagi dengan dunia, bukannya itu bagus? Saya bisa lebih khusyuk mempelajari ilmu agama melalui majelis-majelis ilmu ataupun menonton live streaming kajian di media sosial. Namun ekspektasi saya tidaklah semudah itu ia menjadi realita.

Benar, saya memiliki banyak waktu luang kini setelah waktu sempit bersama tugas kuliah, namun ternyata mempunyai waktu luang juga mempunyai peluang untuk melakukan perbuatan sia-sia bahkan bermaksiat. Tidak mudah ternyata, ketika niat hati ingin melakukan kebaikan ada saja yang menbuat diri tersibukkan dengan hal yang sia-sia.

Syaiton membuat kita tersibukkan dalam waktu luang entah waktu itu hanya untuk menggunakan gadjet dengan berlebihan walau dalam kebaikan namun masalah ibadah tentu tidak ada yang online bukan, ada yang sibuk menonton drama korea, dan ada yang sibuk pergi jalan-jalan bersafar ria tanpa mahramnya. Namun yang paling diri ini disedihkan ialah harus pulang ke kampung halaman bukan masalah rumah, tentu itu adalah jalan birrul walidain untuk dapat berbakti kepada orang tua selama dirumah, tapi itu bukan masalahnya namun dalam masalah ini saya tidak bisa leluasa untuk pergi ke majelis ilmu. Disanalah tempat kegalauan melanda diri disaat musim liburan, karena tidak bisa dinafikkan selama berada dirumah pasti ada masa futurnya dan ketika futur tiadalah obatnya melainkan salah satunya pergi ke majelis ilmu dan bertemu dengan kawan-kawan yang shalihah.

Ada 2 Nikmat yang manusia sering tertipu dengannya yakni Nikmat Sehat dan Nikmat waktu luang. Waktu luang adalah nikmat yang menggembirakan, betapa tidak ia bisa melakukan apa saja yang ia mau. Lalai, lupa bahkan bermaksiat pun menjadi peluangnya.

Allah subhanahu wata’ala berfirman : “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. [Al-‘Ashr/ 103: 1- 3]

Allah telah bersumpah dengan Masa, MasyaaAllah. Begitu pentingnya nikmat waktu luang yang diberikan kepada manusia agar ia dapat menggunakannya untuk beribadah kepadaNya dan mengerjakan kebajikan. Disinilah ujian untuk manusia, siapa yang paling bersungguh-sungguh dalam mengerjakan amal shalih yang merupakan medan perlombaan manusia dalam ketaatan kepadaNya.

Sangat diwanti-wanti untuk manusia meninggalkan perbuatan yang sia-sia karena diberikannya nikmat untuk dipertanggung jawabkan kelak di Akhirat, Salah satunya nikmat waktu luang, untuk apa kau gunakan?

Semoga kita dapat menahan hawa nafsu dari melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat bahkan menimbulkan dosa. Pergunakan dengan sebaik-baiknya Nikmat waktu luang, sebelum nikmat tersebut dicabut olehNya, penting juga untuk menghisab diri kita masing-masing sebelum Allaah azza wa jalla yang menghisabnya. Allahul musta’an.

—-Seuntai nasihat mengenai waktu luang yang lebih dominan dituju kepada Penulisnya.—-

Dariku manusia yang tak luput dari dosa.🍂

Penulis:

Seorang Muslimah Pembelajar, Pemimpi dan Pejuang Ridho Allaah🌷

2 tanggapan untuk “#Waktu Luang

  1. Sebagaimana kata ulama, waktu yang tidak diisi hal-hal baik (haq), akan terisi dengan hal-hal batil. Ada baiknya meski liburan kita merencanakan apa saja kegiatan yang akan dilakukan hari itu, membatasi penggunaan gadget, dan tentunya selalu dan selalu minta pertolongan Allah. 🌹😊

    Suka

Tinggalkan komentar