#Mindset Jahiliyah

Syaikh Al-‘Allamah Sholih Al-Fawzan, “Semestinya yang dilakukan oleh orang-orang yang berakal sehat adalah melihat apa yang dibawa oleh Rosulullah ﷺ lalu membandingkannya dengan apa yang diajarkan oleh nenek moyang mereka agar menjadi jelas mana yang haq dan mana yang batil. Akan tetapi jika mereka menutup diri dengan dalih, “Kami tidak akan menerima kecuali yang sesuai ajaran nenek moyang kami dan kami tidak mau menerima apa-apa yang menyelisihinya”, maka ini bukanlah perbuatannya orang-orang yang berakal, lebih-lebih lagi bagi yang menginginkan dirinya keselamatan.

Saat ini banyak sekali para penyembah kuburan apabila mereka dicegah dari mengkeramatkannya mereka beralasan, “Tradisi ini sudah berjalan sejak dulu di negeri ini, banyak orang yang melakukan dan ini sudah berlangsung lama”.

Begitupula dengan orang-orang yang membikin perayaan maulid padahal tidak dicontohkan oleh Nabi ﷺ dan para shohabat. Apabila dinasehati dan diingatkan bahwa perayaan itu adalah mengada-ada dalam Islam maka mereka beralasan, “Perayaan ini sudah dilakukan oleh orang-orang sebelum kami, kalau sekiranya ini batil tentu mereka tidak akan melakukannya.” Alasan seperti ini sama seperti yang diucapkan oleh masyarakat di masa jahiliyah.

Dengan demikian, ukuran kebenaran bukanlah berdasarkan pendapat orang, akan tetapi berdasarkan apa yang dibawa oleh Nabi ﷺ. Setiap orang bisa benar dan bisa salah, sedangkan ajaran yang dibawa oleh beliau ﷺ sudah terjamin kebenarannya maka kewajiban bagi kita adalah mengikutinya.

Allah tidak mewakilkan kita kepada orangtua kita dan nenek moyang kita. Kalau sekiranya apa yang menjadi tradisi orangtua dan nenek moyang itu telah mencukupi kita maka tidak perlu lagi mengikuti ajaran yang dibawa oleh para Rosul ‘alaihimussholatu wassalam ketika Allah mengutus mereka di tengah-tengah manusia.” (Syarh Masa’il Jahiliyyah 64-65 secara ringkas)

📎Re-post https://t.me/manhajulhaq

Penulis:

Seorang Muslimah Pembelajar, Pemimpi dan Pejuang Ridho Allaah🌷

2 tanggapan untuk “#Mindset Jahiliyah

  1. Semua yang dilakukan oleh nenek moyang turun temurun juga belum tentu kesesatan meski itu tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah…hal mengenai bid’ah hasanah dan bid’ah dholalah…silahkan kaji pemikiran Imam Syafi’i mengenai bid’ah…

    Suka

    1. Pembahasan mengenai hal tersebut sangatlah panjang dan ilmiah.. Antum bisa buka link ini untuk dapat memahami maksud dari perkataan Umar dan Imam Syafi’i mengenai bid’ah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menegaskan bahwa setiap bid’ah adalah sesat sebagaimana sabdanya,

      وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

      “Setiap bid’ah adalah sesat”

      Lebih lengkapnya Baca disini :
      https://rumaysho.com/2428-umar-dan-imam-syafii-berbicara-tentang-bidah-hasanah.html

      Suka

Tinggalkan komentar